Magelang - IMM Komisariat Ekonomi menyelenggarakan kegiatan PELATIHAN MEMBATIK pada hari Minggu, 11 Maret 2018 di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Magelang untuk memeriahkan Milad IMM Ke 54. Kegiatan ini diikuti oleh 80 orang yang terdiri dari IMM Magelang dan ORMAWA FEB. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa lebih mengenal batik gemar memakai baik dan memberikan edukasi pembuatan batik itu seperti apa agar kita mampu menjaganya.

Pertama sambutan dari Ketua Panitia Immawan Satrio Nugroho mengatakan “Melihat jaman yang semakin modern dan semakin meninggalkan budaya dahulu kita pun mulai melupakan batik padahal Batik merupakan peninggalan leluhur kita, jadi jaga dan lestarikanlah. Maka dari itu saya mengangkat tema “Cinta Budaya Melalui Milad IMM Ke-54.”

Kemudian sambutan dari Ketua Umum Komisariat Ekonomi Immawan Ariq Fikria mengatakan: 
“Mahasiswa jangan malu untuk pakai batik, batik adalah budaya yang dimiliki Indonesia, sepatutnya kita bangga. Dengan adanya kegiatan ini kita akan tahu nilai kreativitas dari batik itu sendiri.”

Kegiatan ini di buka dengan pembukaan yang kemudian di isi oleh Ibu Dra. Marlina Kurnia, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Beliau pun mengatakan:
“ Mahasiswa sekarang sudah jarang sekali memakai batik. Mereka menilai batik itu kuno padahal batik juga mengikuti jaman contohnya sekarang motif batik beraneka ragam dan menyesuaikan motif yang disukai oleh remaja. Disayangkan sekali jika batik dikalangan mahasiswa tidak banyak disukai maka dari itu cintailah batik karena batik adalah budaya yang kita miliki yang harus kita jaga sampai kapanpun”.

Kegiatan pelatihan batik ini kami mengundang Ibu Iwing kepala UMKM Batik. Beliau memiliki usaha batik di rumahnya yang bertempat tinggal di Kebonpolo Magelang. Ada tiga jenis batik yang diajarkan beliau yang pertama batik tulis dengan cara menggunakan canting, batik jumputan dengan cara di ikat-ikat menggunakan karet dan batik sibori dengan cara dilipat dan menggunakan karet gelang.

Membatik adalah membuat corak atau gambar (terutama dengan tangan) dengan menerakan malam pada kain. Peralatan dan cara yang beliau ajarkan sangat mudah, praktis dan sederhana. Hasil yang diajarkan Ibu Iwing sangat bermanfaat karena dengan diajarkan ketiga cara membatik tersebut murni membuat teman-teman menjadi kreatif dan menghasilkan motif-motif sesuai kemampuannya dan diluar dugaan. Karena tanpa mereka sadari dengan sederhananya pembuatan batik tersebut ternyata menghasilkan motif-motif yang beraneka ragam dan menghasilkan nilai yang tidak dapat mereka bayangkan.

Ini adalah pembukaan acara membatik bareng 

Ini adalah hasil karya kami yang baru saja belajar wkwk


Pojok kanan, pojok kiri, dan tengah itu adalah batik tulis. Untuk urusan batik tulis memang kami belum ahli, tapi untuk batik motif sibori cukup mudah untuk kami pelajari dan hasilnyapun sangat indah.


Beberapa anggota kami juga berwirausahaha batik sibori lhooo, ada yang memproduksi hijab motif sibori, ada juga yang memproduksi kain motif sibori.

Gunakan produk dalam negeri, jayalah pengusaha Indonesia !!!

#immjaya